Ciri Ciri Ripper alias Penipu Yang Wajib Diketahui di Media Sosial


Kamu sedang melakukan transaksi dengan seseorang saat ini?
Kamu datang disaat yang tepat!

Ripper adalah istilah umum yang sering digunakan dalam jual beli di sosial media untuk menamakan sebuah akun yang tidak amanah atau suka menipu. 

Semakin banyaknya Ripper di media sosial adalah karena tidak adanya tindakan jelas dari pihak cyber crime untuk memberantas penipuan, sehingga orang orang akan merasa aman jika mereka melakukan penipuan dalam jumlah yang kecil.

"Ah, cuma nipu segini gak bakalan ditangkep. Polisinya aja ga bakal Nerima laporan Kok" Pikirnya..

Padahal jika di dunia tidak dihukum, maka di akhirat lebih pedih siksaannya, Sekalipun mereka menipu dengan jumlah yang sedikit.


Sebelum melakukan transaksi di sosial media, ketahui dulu dengan siapa kamu bertransaksi. Jika kamu tidak mengenal akun tersebut, cari tahu melalui Group Group Facebook Jual Beli, Google, atau baca artikel ini untuk mengetahui ciri ciri Ripper dengan detail:

1. Akun Fake 

Seorang penipu biasanya menggunakan akun Fake atau Palsu untuk menyembunyikan identitasnya. Mereka tidak akan pernah menggunakan Nama asli untuk melakukan penipuan, tetapi beberapa kasus terkadang mereka menggunakan Akun yang telah dihack untuk membuat orang percaya bahwa akun tersebut adalah asli.

Ciri ciri Akun Fake yang sering digunakan penipu:
  • Foto Profil Anime atau Foto yang bukan dirinya sendiri 
  • Akun yang dibuat baru baru ini (kamu bisa melihat kapan akun tersebut dibuat dengan melihatnya di bagian profil)
  • Tidak pernah memposting foto diri sendiri
  • Tidak bisa meminta pertemanan (hanya terdapat Tombol Ikuti)
  • Akun tidak publik dan tidak bisa dikomentari 

Jika kamu sedang melakukan transaksi dengan ciri ciri Akun di atas, sebaiknya segera hindari atau cari penjual/pembeli lain. Karena akun tersebut 95% pasti penipu.

2. Meminta pembayaran terlebih dahulu atau Meminta Akun terlebih dahulu Tanpa Menggunakan Rekber

Ripper biasanya tidak pernah mau menggunakan Jasa Rekber, mereka hanya ingin deal to deal secara dua pihak tanpa melibatkan orang ketiga untuk menjaga keamanan transaksi 
  • Jangan pernah melakukan transfer uang jika kamu belum deal dengan transaksi tersebut
  • Jangan pernah memberikan kode verifikasi apapun 
  • Jangan pernah mau bertransaksi tanpa Rekber 

3. Maksa menggunakan Rekber yang dia inginkan atau Rekber Abal-Abal

Rekber adalah jalan tengah untuk mengamankan transaksi 
Alur Rekber:

Selalu gunakan jasa rekber terpercaya yang sudah teruji keamanannya. Jangan pernah mau jika dipaksa untuk melakukan transaksi dengan rekber yang tidak kamu kenal.

Karena bisa jadi, rekber tersebut adalah dirinya sendiri yang menyamar.
Ripper selalu punya cara untuk menipu orang orang.

Kamu juga bisa menggunakan Marketplace Digital untuk melakukan transaksi yang lebih aman jika tidak mengenal Rekber yang dia gunakan.

Contoh Rekber Penipu yang sering dijadikan Kambing hitam:
  • Instagram Okezone 

4. Muncul Tag Penipu di GetContact 
Sebelum bertransaksi dengan seseorang di media sosial, selalu cek nomor yang dia gunakan di GetContact.

Jika muncul Tag Penipu / Ripper dan Tag Tag negatif lainnya di nomor tersebut, jangan lanjutkan transaksi. Bisa dipastikan bahwa nomor tersebut adalah penipu
Jika nomor tujuan tidak bisa dilacak di GetContact atau pemilik nomor tidak mengizinkan nomornya dilacak, jangan lanjutkan transaksi tersebut

5. Muncul Tag Tidak aman atau banyak yang melaporkan di Cekrekening.id

Sebelum melakukan transaksi, selalu cek bahwa rekening yang digunakan aman dari tag negatif yang muncul di website CekRekening.id 

Kamu bisa memasukkan Nomor rekening atau E wallet di website tersebut untuk mengetahui apakah rekening yang digunakan aman atau banyak dilaporkan.

Kamu juga bisa melaporkan rekening penipu di website tersebut agar orang orang tidak menjadi korban penipuan berikutnya.

6. Rekber Clone 

Ripper itu pintar, tapi kepintarannya digunakan untuk melakukan kejahatan.
Jangan mau kalah dengan orang orang jahat ini.

Jika kamu sedang bertransaksi di media sosial menggunakan rekber yang terkenal. Selalu pastian bahwa Akun Rekber yang dibawa adalah asli.

Contoh sebuah kasus:

Akun A melakukan Transaksi di Facebook dengan menggunakan rekber yang terkenal.

Awalnya dia memasukkan rekber yang asli di group messenger, tetapi kemudian akun rekber yang asli dikick dari group dan kemudian diganti dengan akun rekber palsu.

Cara mengetahui Akun Rekber Asli atau Palsu:
  • Klik Detail di bagian atas messenger group (Tanda Seru)
  • Klik Lihat Anggota 
  • Klik Akun Rekber yang digunakan

Jika akun tersebut bukan akun yang asli, segera keluar dari group rekber tersebut.

Selalu gunakan rekber bercentang biru agar lebih mudah dikenali. Jika kamu terkena rekber clone, kamu akan dapat lebih mudah mengenali keaslian akun tersebut.

7. Menawarkan harga yang murah

Jangan pernah tergiur dengan harga yang murah. Beli lah sesuatu sesuai dengan harga pasarannya.

Jika kamu seorang penjual, jangan pernah tergiur dengan penawaran yang tinggi.

8. Selalu memposting jualannya berulang-ulang

Ripper tidak pernah jera. Mereka akan terus memposting dagangannya sampai seseorang terkena tipuannya.

Jika kamu melihat seseorang memposting dagangannya berulang ulang di group group Facebook, bisa dipastikan bahwa dia adalah Ripper.

Jualannya bukan tidak laku, tetapi memang dia mencari mangsa untuk penipu orang orang.

9. Selalu beralasan 

Jika kamu sudah memulai transaksi dengan seseorang, tetapi kemudian dia tidak juga kunjung memberikan akun/uang nya kepada kamu dengan berbagai macam alasan. Misalnya 
  • Wait, lagi Hujan.. 
  • Wait Gan, Hp lagi lemot..
  • Wait Jaringan ilang..
  • Wait..
Bisa dipastikan bahwa orang tersebut adalah Ripper alias Penipu.
Gak akan lama Foto Profilnya jadi botak alias kamu diblokir.

10. Muncul Postingan Negatif di pencarian Facebook

Cara paling mudah untuk mengetahui Akun Ripper adalah dengan mencari postingan tentang akun tersebut di kolom pencarian Facebook.

Gunakan fitur pencarian Facebook dengan kata kunci "Nama akun" yang melakukan transaksi dengan kamu.

Biasanya akan muncul beberapa postingan yang menyebutkan nama akun tersebut untuk memperingati pengguna lain bahwa akun tersebut adalah penipu.

Kamu juga bisa bertanya ke group jual beli di Facebook untuk mengetahui reputasi dari akun tersebut. Biasanya orang orang akan menjawab pertanyaan kamu dengan pengalaman bertransaksi dengan akun tersebut.

Apa yang harus dilakukan jika sudah terlanjur tertipu?

1. Laporkan Rekening ke bank terkait

Jika transaksi yang dilakukan berjumlah besar, kamu bisa melaporkan Rekening yang digunakan pelaku ke Bank terkait dengan memberikan bukti bukti akurat berupa screenshot dan bukti transaksi.

Bank terkait akan merespon laporan kamu dengan memblokir rekening yang digunakan pelaku.

Cara melaporkan:
  • Datang langsung ke bank dengan membawa bukti bukti, kemudian Ceritakan kronilogi yang kamu alami saat bertransaksi
  • Kirim email melalui Customer Service dan ceritakan seluruh kronologi beserta bukti buktinya

2. Laporkan Rekening melalui Cekrekening.id 
Kamu juga bisa melaporkan rekening pelaku ke website cekrekening.id untuk memperingati orang orang agar tidak menjadi korban berikutnya

3. Posting Nama akun pelaku di sosial media

Peringatkan pengguna lain bahwa kamu telah tertipu oleh akun tersebut, sehingga orang orang akan lebih berhati hati untuk bertransaksi dengan akun Ripper tersebut.

Kesimpulan 

Ripper tidak takut Tuhan, Ripper takut Rekber.

Begitulah Istilah yang paling tepat untuk penipu di zaman sekarang. Mereka lebih takut untuk melakukan transaksi menggunakan Rekber dibandingkan takut dengan Tuhan YME karena melakukan penipuan.

Selalu waspada terhadap tindakan penipuan apapun di media sosial. Jangan pernah bertransaksi tanpa menggunakan jasa rekber terpercaya.

Ketahuilah bahwa Ripper selalu punya cara untuk menipu orang orang. Jangan mudah terkelabuhi dengan tipu muslihat akun Ripper.